Penguatan Sekolah Rakyat Kunci Membangun SDM Unggul Indonesia

by Isabella Citra Maheswari

Ketua DPD RI, Sultan B. Najamudin, baru-baru ini menekankan pentingnya program Sekolah Rakyat. Inisiatif ini digagas sebagai implementasi Astacita Presiden Prabowo Subianto. Program tersebut diharapkan menjadi tulang punggung pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul di Indonesia, khususnya di wilayah yang selama ini kurang tersentuh akses pendidikan formal.

Pernyataan tersebut disampaikan Sultan di Jakarta pada Jumat lalu. Ia menyoroti peran strategis Sekolah Rakyat sebagai bentuk nyata kehadiran negara di tengah masyarakat. Terutama, program ini menyasar mereka yang berada dalam kondisi rentan secara sosial dan ekonomi.

Sekolah Rakyat sangat selaras dengan poin keempat Astacita, yaitu membangun SDM unggul melalui penguatan sektor pendidikan, sains, dan teknologi. Keberadaan program ini di daerah seperti Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, yang menjadi wilayah percontohan nasional, menunjukkan komitmen kuat pemerintah. Tujuannya adalah mendorong pemerataan pendidikan demi mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Sultan B. Najamudin menegaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan bentuk nyata keberpihakan negara terhadap masyarakat marginal. DPD RI mendukung penuh langkah progresif ini sebagai bagian dari upaya memperkuat fondasi SDM nasional. Inisiatif ini diharapkan mampu menjangkau lapisan masyarakat paling bawah.

Pelaksanaan program di daerah seperti Kabupaten Kaur menjadi penegasan bahwa pemerataan pendidikan adalah prioritas strategis. Langkah ini krusial dalam agenda besar menuju Indonesia Emas 2045. Komitmen pemerintah dalam penguatan SDM melalui pendidikan formal semakin terlihat jelas.

Kolaborasi erat antara Kementerian Sosial, Kementerian Pekerjaan Umum (PU), dan pemerintah daerah menjadi kunci utama keberhasilan program ini. Sultan menekankan bahwa Sekolah Rakyat harus didorong menjadi sebuah gerakan nasional. Sinergi lintas sektor sangat diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Keberhasilan Sekolah Rakyat tidak boleh semata-mata diukur dari aspek infrastruktur fisik. Sultan menekankan pentingnya kurikulum yang kontekstual dan pelatihan guru yang adaptif. Hal ini memastikan bahwa pendidikan yang diberikan relevan dengan kebutuhan dan kondisi lokal.

Selain itu, pendampingan sosial bagi siswa merupakan elemen krusial yang harus diperhatikan. Pendekatan ini bertujuan agar hasil program benar-benar menyentuh akar persoalan ketimpangan pendidikan di lapangan. Pendidikan yang humanis dan mampu menjawab tantangan sosial-ekonomi siswa menjadi prioritas utama.

Program ini diharapkan menjadi simbol transformasi pendidikan nasional menuju sistem yang lebih adil, merata, dan inklusif. Sekolah Rakyat dapat menjadi alat ampuh dalam pengentasan kemiskinan. Sekaligus, ia memperkuat fondasi ekosistem pendidikan berbasis keadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat.

DPD RI berkomitmen penuh menjadi mitra aktif pemerintah dalam mengawal implementasi Astacita, khususnya di bidang pendidikan. Dukungan penuh dari DPD RI akan terus diberikan dalam berbagai bentuk. Ini mencakup pengawasan, legislasi, dan fasilitasi percepatan pembangunan sekolah-sekolah rakyat di seluruh Indonesia.

Sultan B. Najamudin menegaskan kembali bahwa Sekolah Rakyat harus dijadikan sebagai tulang punggung pembangunan SDM bangsa. Terutama, fokusnya adalah di daerah-daerah tertinggal yang membutuhkan perhatian lebih. Ini merupakan investasi jangka panjang yang sangat strategis menuju terwujudnya Indonesia Emas 2045.

Artikel Terkait

Leave a Comment