Walikota Batam sekaligus Kepala BP Batam Amsakar Achmad mengaku, saat ini terdapat tiga sektor yang tengah diminati oleh para investor untuk ditanami modalnya di Batam. Ketiganya mencakup sektor Artificial Intelligence (AI), sektor kelistrikan, dan sektor kesehatan.
Amsakar menuturkan, untuk sektor AI, saat ini Batam tengah berproses pembangunan Nongsa Digital Park. Pembangunan sektor ini diklaim sudah mulai menarik banyak tenant teknologi skala transnasional untuk membuat usaha di Batam.
“Yang kedua soal kelistrikan, solar home system ini juga banyak peminatnya. Saat ini, setidaknya sudah ada dua (perusahaan) yang merencanakan investasi di sana,” ungkap Amsakar dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Selasa (24/6).
Namun, Amsakar menyampaikan, pembangunan investasi sektor kelistrikan tersebut masih menghadapi sejumlah hambatan, yakni masalah lahan dan hutan yang bakal diselesaikan secara bertahap.
Investasi berikutnya di sektor kesehatan, berupa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sekupang yang merupakan kerja sama dengan Mayapada. Tak hanya itu, dia juga mengaku bahwa Apple sudah berkomitmen untuk menanamkan modalnya di kawasan industri Tunas.
“Jadi kita percaya kalau seandainya pelaku usaha melihat ada keseriusan dari kita untuk membenahi tata kelola (investasi), saya yakin ke depan akan lebih banyak lagi investor yang masuk ke Batam,” imbuhnya.
Dalam kesempatan sama, BP Batam juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM terkait pendirian desk BKPM di wilayah tersebut.
Langkah ini, menurut Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM Rosan Perkasa Roeslani, merupakan upaya mempercepat proses perizinan investasi di Batam, sehingga bisa menarik minat investor lebih banyak.
Pada 2024, Batam berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,69%, terhitung melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,03%. Peningkatan tersebut disumbang dari industri manufaktur, perdagangan, dan jasa pendukung.
“Realisasi investasi Batam pada tahun yang sama mencapai Rp42,26 triliun. Meningkat 31,17% dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Amsakar.
Selain itu, BP Batam juga menyampaikan, saat ini sudah ada 31 kawasan industri di Batam, serta 135 industri galangan kapal, yang diklaim menjadi penopang industri galangan kapal nasional sebesar 60%.
“Ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam, Aerocity, kemudian Nongsa Digital Park Dan ada dua PSN yang juga telah ditetapkan oleh pemerintah. Oleh sebab itu, kita menata regulasi dan membangun sinergitas. Penandatanganan MoU ini menjadi pintu pembuka untuk lebih tumbuh kembangnya investasi di kota Batam,” tandasnya.