Pemerintah Jamin Sekolah Rakyat Sesuai Rencana, Anak Sakit Tetap Diterima Bakal Ditangani Medis

by Isabella Citra Maheswari

Pemerintah menjamin bahwa anak-anak dengan kondisi kesehatan tertentu tetap bisa bersekolah di Sekolah Rakyat yang akan dibuka secara nasional mulai 14 Juli 2025.

Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan akan berkolaborasi dalam menangani kesehatan siswa sebelum mereka memulai kegiatan belajar.

Kementerian Sosial memastikan tidak ada satu pun anak yang akan ditolak untuk bersekolah, termasuk yang menderita penyakit.

Pemerintah akan terlebih dahulu memberikan layanan pengobatan bagi mereka.

Setelah kondisi medis dinyatakan pulih, barulah anak-anak tersebut dapat langsung mengikuti proses belajar mengajar di Sekolah Rakyat.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf, menegaskan Sekolah Rakyat ini dibuka sebagai bentuk komitmen negara dalam menjamin akses pendidikan untuk semua kalangan, tanpa diskriminasi.

“Semua anak berhak mendapat pendidikan di Sekolah Rakyat,” katanya.

Semua Anak Berhak Sekolah, Termasuk yang Sakit

Dalam fase awal, pembukaan 100 Sekolah Rakyat dijadwalkan dimulai pada 14 Juli mendatang.

Program ini menjadi bagian dari upaya besar pemerintah dalam mengurangi kesenjangan pendidikan, terutama di kalangan masyarakat prasejahtera.

Sasaran utama penerima manfaat program ini adalah anak-anak dari keluarga kurang mampu yang telah terdata dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Dengan pendekatan berbasis data ini, distribusi bantuan dan layanan pendidikan diharapkan lebih tepat sasaran.

Kemensos akan bersinergi erat dengan Kementerian Kesehatan untuk memastikan setiap anak yang membutuhkan penanganan medis bisa mendapatkan perawatan yang layak sebelum mengikuti pembelajaran.

Inklusi Sosial dan Kesehatan Jadi Fokus Sekolah Rakyat

Program Sekolah Rakyat tak sekadar menjawab kebutuhan pendidikan, tetapi juga menjadi sarana pemulihan sosial dan kesehatan bagi anak-anak dari kelompok rentan.

Dengan tetap mengakomodasi anak-anak yang sedang dalam masa pemulihan, pemerintah menunjukkan bahwa pendidikan bersifat inklusif dan menyeluruh.

Pemerintah berharap kolaborasi antarkementerian ini dapat menciptakan sistem layanan terpadu yang efektif, efisien, dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

Proses belajar akan berlangsung setelah siswa mendapatkan izin medis, sehingga keselamatan dan kenyamanan bersama tetap terjaga.*

Artikel Terkait

Leave a Comment