Pemerintah Jamin Fasilitas Layak bagi Siswa Sekolah Rakyat

by Isabella Citra Maheswari

Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf memastikan seluruh siswa Sekolah Rakyat akan dibekali fasilitas penunjang pendidikan, seperti laptop dan seragam sekolah.

Pernyataan tersebut disampaikan Saifullah saat meninjau langsung aktivitas Sekolah Rakyat di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Selasa (22/7/2025).

“Setiap siswa akan mendapatkan laptop dan seragam. Namun, saat ini masih dalam proses pengadaan yang diperkirakan selesai dalam satu hingga dua bulan ke depan,” ujar Saifullah kepada media.

Selain itu, Mensos juga menyoroti masih adanya kekurangan tenaga non-pendidik di Sekolah Rakyat, seperti wali asrama, wali asuh, petugas kebersihan, dan keamanan. Ia menegaskan, Kementerian Sosial akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan kementerian terkait untuk menutup kekurangan tersebut.

“Kami sudah temukan solusi. Kami akan gandeng pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk bantu penuhi tenaga keamanan dan kebersihan. SDM dari internal Kemensos juga kami siapkan,” jelasnya.

Saifullah menambahkan, secara umum kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) berjalan lancar dan anak-anak terlihat bahagia. Ia memastikan berbagai kekurangan sarana seperti air bersih dan listrik juga sudah mulai diperbaiki.

“Beberapa fasilitas yang sebelumnya kurang, seperti air bersih dan listrik, kini sudah tercukupi. Proses pembenahan terus kami lakukan setiap hari,” imbuhnya.

Meski belum memulai proses belajar formal, Saifullah menyebut para siswa kini tengah mengikuti masa orientasi dan talent mapping, sebagai bagian dari pendekatan awal yang disesuaikan dengan kondisi sosial dan latar belakang siswa.

“Semua serba baru. Kepala sekolah, guru, hingga murid pun baru. Maka diperlukan masa orientasi dan matrikulasi yang lebih panjang sebelum proses belajar dimulai,” ujarnya.

Dalam kunjungannya, Mensos juga menyampaikan bahwa pada akhir Juli ini akan ada tambahan 37 titik baru penyelenggaraan Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia. Secara total, akan ada 100 lokasi Sekolah Rakyat yang aktif beroperasi hingga akhir bulan.

“Insyaallah tahap kedua dimulai Agustus atau September. Saat ini sedang berlangsung proses seleksi siswa, guru, serta tenaga pendukung. Kalau sarana sudah siap, baru kami mulai,” katanya.

Untuk wilayah Jawa Timur sendiri, Saifullah menyebut ada tujuh titik tambahan pada tahap kedua, sehingga totalnya menjadi 19 lokasi. Ia juga menyoroti latar belakang siswa Sekolah Rakyat yang mayoritas berasal dari keluarga tidak mampu dan miskin ekstrem.

“Mereka punya semangat luar biasa untuk mengakses pendidikan. Gagasan Pak Presiden melalui Sekolah Rakyat ini sangat menyentuh, membuka harapan baru bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk menempuh pendidikan yang layak,” tutupnya.

Artikel Terkait

Leave a Comment