Pelajar SMA Ditangkap Densus 88, Ken Setiawan: Anak Muda Sasaran Empuk Paham Radikalisme dan Terorisme

by Isabella Citra Maheswari

Seorang pelajar kelas 3 SMA diamankan aparat Detasemen Khusus (,Densus) 88 Anti Teror terkait dugaan jaringan terorisme di Jalan SD Daeng Emba, Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

‎Penangkapan itu terjadi pada Sabtu malam, 24 Mei 2025. ‎Pelajar tersebut diketahui berinisial MU alias AM 18 tahun dan masih kelas 3 SMA.

MU diamankan Tim Densus 88 saat membeli air galon isi ulang. Terduga diamankan terkait jaringan terorisme di wilayah Sulawesi Selatan.

‎MU aktifitasnya juga sebagai pengajar Rumah Tahfidz Alquran (RTA) di Palangga, belakang Taman Makam Pahlawan (TMP), Romang Lompoa, Kabupaten Gowa.

Terkait peristiwa itu, ‎pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan mengatakan bahwa anak muda memang menjadi sasaran empuk perekrutan kelompok radikalisme dan terorisme karena belajar agama dengan guru yang salah.

‎Anak muda juga sedang mencari identitas diri, mereka ingin memperbaiki apa yang dianggap menciderai rasa keadilan, memiliki semangat yang menggebu-gebu dan idealisme yang tinggi untuk melakukan perubahan.

“Hal inilah yang juga dimanfaatkan oleh kelompok radikalisme,” kata Ken, Minggu (25/5/2025).

‎Dari laporan masyarakat ke NII Crisis Center, beberapa korban radikalisme dan terorisme terpapar melalui media sosial.

Mereka memiliki akses yang luas untuk berinteraksi dengan siapa pun di dunia maya, termasuk dengan kelompok radikal. 

“‎Persinggungan di dunia maya inilah yang kerap menjadi permulaan bagi kalangan muda untuk bergabung dengan kelompok teroris,” jelasnya.

Anak muda rentan terhadap rekrutmen paham radikalisme dan teroris melalui media sosial karena beberapa faktor.

Di antaranya kurangnya literasi digital, pencarian jati diri, pengaruh teman sebaya, dan propaganda yang disajikan secara menarik dan instan.  ‎”Media sosial juga memberikan akses mudah ke informasi radikal, sehingga anak muda bisa terpapar konten tersebut tanpa batasan geografis,” tutup Ken Setiawan.

Artikel Terkait

Leave a Comment