Sekolah Rakyat yang sudah beroperasi sejak 16 Juli lalu ternyata banyak kekurangan tenaga kependidikan non guru semisal wali asrama, wali asuh, satpam hingga petugas kebersihan.
Fakta kekurangan tenaga kependidikan non guru ini disampaikan Menteri Sosial (Mensos) RI Saifullah Yusuf saat berada di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Surabaya, Selasa (22/7/2025).
“Yang kurang ini tenaga kependidikan yang lain seperti wali asrama, wali asuh, cleaning service, kemudian sekuriti. Ini semua sedang kita lengkapi per hari ini, sudah ada solusi-solusi,” kata Gus Ipul sapaan akrabnya.
Gus Ipul meninjau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Selasa (22/7/2025).
“SDM kalau kepala sekolah, guru ya itu bisa tercukupi dengan baik,” kata Gus Ipul lagi.
“Yang kurang ini tenaga kependidikan yang lain seperti wali asrama, wali asuh, cleaning service, kemudian sekuriti. Ini semua sedang kita lengkapi per hari ini, sudah ada solusi-solusi,” tambahnya.
Gus Ipul mencontohkan, ada salah satu Sekolah Rakyat yang seharusnya ada sembilan tenaga pendidik, namun baru ada enam orang. Oleh karena itu, masalah tersebut harus bisa segera diselesaikan.
“Enggak banyak kekurangannya. Misalnya satu tempat itu ada wali asrama, wali asuh itu misalnya butuh sembilan baru ada enam. Nah, jadi masih ada kekurangan-kekurangan begitu saja,” jelasnya.
Kemensos akan menerjunkan sejumlah orang untuk mengisi kekurangan tersebut. Selain itu, Kemensos akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk menambah SDM.
“Nanti kita akan kerja sama dengan pemerintah daerah. Kita juga lagi meminta bantuan dari SDM-nya Kementerian Sosial untuk bisa menutupi kekurangan-kekurangan itu,” ujarnya.***