Indonesia–Kanada Sepakat Dukung Ketahanan Pangan Lewat Kolaborasi Strategis

by Isabella Citra Maheswari

Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, menerima kunjungan resmi dari Menteri Pertanian dan Pangan Kanada, Heath MacDonald, di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta Selatan. Kunjungan ini merupakan lawatan internasional pertama Heath MacDonald sejak menjabat, menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan pertamanya sekaligus menegaskan posisi strategis Indonesia dalam kerja sama pertanian kawasan Indo-Pasifik.

Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri membahas sejumlah peluang kerja sama bilateral di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, ketegangan geopolitik, dan risiko krisis pangan. Mentan Amran menekankan pentingnya kemitraan yang saling menguntungkan untuk memperkuat ketahanan pangan, baik di tingkat nasional maupun global.

Salah satu isu utama yang disorot adalah peningkatan ekspor minyak sawit mentah (CPO) dari Indonesia ke Kanada. Saat ini, Indonesia merupakan eksportir CPO terbesar kedua ke Kanada, dan pemerintah berambisi untuk menduduki posisi utama.

“Kami mendorong agar Indonesia menjadi eksportir utama CPO ke Kanada. Intinya, kita ingin membangun kerja sama yang saling menguntungkan,” ujar Mentan Amran yang disambut antusias oleh Menteri Heath.

Tak hanya terbatas pada kelapa sawit, kedua negara juga menjajaki kerja sama di sektor peternakan, khususnya pengembangan susu dan pengadaan sapi hidup, serta peningkatan transfer teknologi pertanian modern. Kanada turut menyatakan komitmen untuk memperkuat hubungan dagang dengan Indonesia, termasuk melalui implementasi perjanjian dagang Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang telah disepakati bersama.

Menteri Heath MacDonald menyampaikan bahwa kemitraan antara Kanada dan Indonesia akan terus ditingkatkan melalui pendekatan strategis yang saling mendukung.

“Situasi geopolitik global saat ini membuka peluang bagi Kanada dan Indonesia untuk memperluas kerja sama perdagangan, mempererat hubungan persahabatan, serta membangun pertanian yang berkelanjutan,” katanya dikutip Agricom.id dari laman resmi Kementan, Kamis 31 Juli 2025.

Sepanjang tahun 2024, nilai ekspor komoditas pertanian Indonesia ke Kanada tercatat mencapai lebih dari USD 222 juta. Komoditas unggulan yang diekspor antara lain karet (USD 115,4 juta), kakao (USD 58,2 juta), kopi (USD 29,5 juta), dan nanas (USD 5,8 juta). Capaian ini menjadi bukti kuatnya potensi kerja sama yang dapat terus dikembangkan ke depan.

Pertemuan bilateral ini menjadi tonggak penting dalam membangun kemitraan pertanian yang lebih tangguh dan strategis antara Indonesia dan Kanada. Hal ini sejalan dengan visi transformasi pertanian Indonesia menuju sistem yang modern, berkelanjutan, dan inklusif.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga menerima kunjungan Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Australia, Julie Collins. Dalam pertemuan tersebut, kedua negara membahas peluang kerja sama dalam menjaga kestabilan pasokan pangan, memperluas pertukaran pengetahuan dan teknologi, serta mendukung agenda transformasi pertanian nasional. 

Artikel Terkait

Leave a Comment