nusantara.online – Sebuah klaim sepihak muncul dari Sekretaris West Papua Council pada pemerintahan Sementara United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), Simion R.W. Alua Surabut menyebut bahwa rakyat Papua mendukung perjuangan ULMWP menjadi anggota penuh di forum Melanesia Spearhead Group (MSG) sebagai sesama Melanesia untuk memperjuangkan kemerdekaan politik.
Seperti sedang mempengaruhi publik, dalam pernyataan yang disampaikan melalui siaran pers tersebut menjelaskan bahwa MSG didirikan dengan tujuan menjalin persatuan dan kesatuan diantara negara-negara sub regional bangsa Melanesia di regional pasifik selatan guna membangun kerjasama dalam segala bidang, terutama turut memperjuangkan kemerdekaan bagi wilayah-wilayah Kawasan Melanesia yang sedang memperjuangkan hak penentuan nasib sendiri. Seiring dengan hal tersebut, Disebutkan bahwa West Papua sebagai salah satu wilayah konflik di Pasifik selatan juga termasuk sebagai etnis Melanesia sedang memperjuangkan hak penentuan nasib sendiri dimana terjadi karena terdapat pendudukan illegal oleh Indonesia.
Respon Protes Pemerintah Indonesia Terkait Pertemuan PM Fiji dengan Benny Wenda
Tak butuh waktu lama dari adanya klaim melalui siaran pers tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah menyatakan bahwa telah melayangkan nota protes ke Fiji. Dikatakan bahwa Indonesia menyampaikan kekecewaan mendalam atas pertemuan PM Fiji dengan seseorang yang mengklaim secara sepihak mewakili masyarakat Papua di Indonesia. Hal tersebut setelah terjadi pertemuan antara Perdana Menteri (PM), Sitiveni Rabuka dengan Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat (ULMWP), Benny Wenda pada momentum pertemuan para pemimpin negara pasifik di Kota Nadi, Fiji pekan lalu. Terlihat dalam unggahan di twitter, Rabuka memamerkan momen pertemuannya dengan Benny Wenda dengan berjabat tangan sembari tersenyum. PM baru yang terpilih pada Desember tahun lalu tersebut bahkan sempat menyatakan bakal mendukung keanggotaan Papua dalam blok negara-negara pasifik.
Kondisi demikian menjadi kontroversial, pasalnya berdasarkan sumber yang membeberkan kepada Radio Free Asia, Washington D.C. menyampaikan bahwa pemerintahan Fiji sebelum rezim Rabuka tak pernah menyatakan dukungan untuk kelompok separatis Papua. Negara-negara lain juga tak pernah terang-terangan mendukung kelompok separatis demi menjaga hubungan baik dengan Indonesia. Kabar tersebut datang tak lama setelah Benny Wenda menyedot perhatian karena menyebut Selandia Baru sebagai pendukung gerakan separatis Papua. Klaim tersebut muncul ketika dirinya mendesak TPNPB-OPM untuk membebaskan pilot Susi Air yang merupakan warga Selandia Baru. Sebuah modus mundur satu langkah untuk dapat menggapai dua langkah ke depan sekaligus, membebaskan tawanan agar mendapat sorotan simpati dari dunia internasional.
Negara Anggota MSG Akui Papua Bagian dari Indonesia
Sejak awal, tingkah polah seorang Benny Wenda sudah terbaca pergerakannya. Terdapat sejumlah upaya dari organisasi yang dipimpinnya ULMWP untuk mendapat pengakuan politik dari beberapa anggota MSG, seperti Papua Nugini dan Fiji. Selama satu dekade terakhir, kedua negara tersebut memilih untuk terus mengakui kedaulatan Republik Indonesia. Momentum pergantian Perdana Menteri di Fiji seperti menjadi celah bagi Benny Wenda untuk mencari perhatian. Sudah lebih dari 10 tahun terakhir, ULMWP mengajukan permohonan untuk menjadi anggota di kelompok MSG, namun hingga kini hanya mendapatkan status sebagai pengamat, sama seperti halnya Timor Leste.
Koordinator Proyek Papua Barat di University of Wollongong, Australia, Dr. Camellia Webb Gannon menyatakan bahwa pertemuan Benny Wenda dengan PM Rabuka memberikan sebuah arti baru soal Papua Barat. Namun dirinya juga melihat bahwa PM Papua Nugini, James Marape dan PM Fiji, Sitiveni Rabuka masih menghormati Indonesia sebagai sebuah kedaulatan yang meliputi wilayah Papua. Meski negara-negara anggota MSG tidak mendukung kemerdekaan Papua Barat, namun mereka mengakui adanya pelanggaran HAM yang pernah terjadi dan menjadi hal yang ingin ditangani oleh negara-negara Melanesia. Hal serupa juga ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong bahwa sikapnya soal Papua Barat tidak berubah. Australia mengakui kedaulatan Indonesia dalam kaitannya dengan Papua.
Upaya Benny Wenda Perjuangkan Kemerdekaan Papua dan Perpecahan di Kelompok Separatis Papua
Memperjuangkan kemerdekaan melibatkan banyak kepala memang tak semudah mengedipkan mata. Banyak faktor yang mempengaruhi sekaligus menentukan misi panjang tersebut menjadi kesepakatan atau justru berujung perpecahan akibat perbedaan kepentingan. Hal ini terlihat dari beberapa kejadian di kelompok separatis Papua yang diindikasi tak terkoordinasi dan cenderung berjalan sendiri-sendiri. Seperti halnya yang dialami oleh tokoh separatis Papua, Benny Wenda.
Sebuah video sempat ramai beredar di jagad maya menunjukkan Kelompok separatis Papua tengah terpecah akibat perbedaan persepi dan misi. Dalam video tersebut, Egianus Kogoya tengah mengkritisi para tokoh yang menyuarakan Papua merdeka seperti Benny Wenda yang saat ini tinggal di luar negeri. Egianus menyampaikan bahwa pihaknya hingga saat ini terus berjuang setengah mati di hutan untuk Papua merdeka, sedangkan yang hidup di luar negeri mengaku sebagai diplomat tapi hanya untuk kepentingan mencari keuntungan dari kelompok yang berada di Papua. Benny lantas dituding sebagai pihak yang hanya menumpang hidup dari aksi-aksi teror kelompok separatis di Papua. Dalam video tersebut, Egianus Kogoya juga menanyakan kepada Sebby Sambom tentang bagaimana susahnya siang malam berperang untuk kemerdekaan Papua. Termasuk menanyakan bagaimana susahnya merekrut anak-anak untuk ikut berperang.
Maksud hati mencari dukungan dan simpati dari dunia internasional melalui jalur diplomasi negara-negara anggota MSG, namun sepertinya seorang Benny Wenda lupa atau tak peduli dengan sikap kelompoknya dan kaitannya dengan kondisi di Papua sebagai dampak dari ulah teman-temannya sendiri. Benny Wenda juga diketahui masih bermasalah dengan internal organisasi yang diklaim dipimpinnya. Apa yang bisa diharapkan dari seorang Benny Wenda yang kerap melakukan kesalahan dan sudah tak lagi dipercaya oleh organisasi dan lingkungan sekitarnya. Pernyataannya mendorong pembebasan Pilot Susi Air serta bertemu dengan PM Fiji dipastikan hanyalah upayanya untuk menunjukkan eksistensi diri. Tak ada yang lebih dari itu.
__
Agus Kosek
(Pemerhati Masalah Papua)