Mahasiswa S3 asal Papua di Inggris, merilis bukunya yang berjudul We All Want to Live in Peace. Buku tentang perdamaian ini ditulisnya untuk merefleksikan bahwa hidup berdamai adalah hak dan kewajiban yang harus diterapkan seluruh masyarakat, terutama di Indonesia.
Steve menyampaikan bahwa, terjadi konflik diberbagai belahan dunia, dan itu juga terjadi di kampung halamannya di Papua, buku menceritakan secara garis besar bagaimana konflik terjadi disana dan upaya yang saat ini sedang dilakukan oleh berbagai kelompok peneliti, termasuk pemerintah sendiri untuk menyelesaikannya.
Sebagai anak Papua, saya memiliki tanggung jawab yang besar untuk ikut menciptakan perdamaian didaerah saya, namun saya yakini bahwa untuk mencapai perdamaian kita butuh langkah strategis yang disusun secara sistematis agar damai yang kita dapatkan adalah damai positif, bukan damai negatif, kata Steve Mara.
Buku ini bukan segalanya dan saya masih butuh banyak belajar untuk mengetahui lebih banyak hal lagi, khususnya tentang perdamaian, dan peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian didalam negeri maupun perdamaian diluar negeri.
Steve Mara, adalah mahasiswa S3 jurusan Studi Perdamaian di salah satu Universitas di Inggris, Steve Melanjutkan S3 setelah menerima beasiswa kementerian Keuangan Indonesia yaitu beasiswa LPDP. Ia menamatkan Studi Sarjananya di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Umel Mandiri Jayapura saat ini adalah Universitas Doktor Inggratubun dan menyelesaikan Studi Pascasarjananya di Universitas Pertahanan Republik Indonesia.
Steve sudah merilis 4 buku, dan buku ini adalah buku pertamanya dalam bahasa inggris, dan Ia berencana kedepan akan kembali merilis buku lainnya.
Saya menulis artikel, menulis buku, untuk memudahkan saya mengingat banyak hal, dan menurut saya menulis dapat mengkonstruksikan pikiran kita sebagai anak muda, karena kedepan kita akan menghadapi banyak tantangan dan jika kita anak muda punya pikiran yang baik, kita akan berkontribusi besar untuk membangun Papua dan membangun Indonesia, tutur Steve.