Kantor Komunikasi Kepresidenan/PCO Hasan Nasbi menjamin program Sekolah Rakyat tidak akan tumpang tindih dengan sekolah reguler dan program Kartu Indonesia Pintar (KIP). Ia menekankan, Sekolah Rakyat ditujukan hanya untuk anak-anak dari desil terbawah alias miskin ekstrem. Bahkan jika sekolah digratiskan pun, mereka tetap tidak sanggup untuk bersekolah karena biaya lain yang mengikuti.
“Anak-anak (yang bersekolah) di sini tuh benar-benar anak-anak yang bahkan sekolah digratiskan pun, mereka tidak sanggup, enggak ada ongkos, enggak ada uang jajan, biaya hidup juga tidak mencukupi, bahkan akses terhadap air bersih juga, mereka tidak punya,” kata Hasan dalam konferensi pers di Gedung Kwarnas, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
Oleh karenanya, kata Hasan, Sekolah Rakyat didesain berasrama. Anak-anak yang bersekolah di sekolah ini pun akan difasilitasi asrama tempat menginap dan diberi makan tiga kali sehari. Tak heran, murid Sekolah Rakyat bisa saja berasal dari anak-anak nomaden.
“Jadi digratiskan pun, mereka tidak sekolah. Ada anak-anak seperti itu, termasuk juga anak-anak yang ada di jalanan. Dan ini diambil alih tanggung jawabnya oleh negara; negara menyiapkan Sekolah Rakyat,” ucap Hasan.
Tak hanya anak-anaknya, pemerintah turut menyiapkan pelatihan untuk orang tua wali murid yang bersekolah di Sekolah Rakyat. Begitu pun diberikan bantuan untuk berusaha dan menyambung hidup.
“Orang tua mereka juga diintervensi oleh pemerintah. Diintervensi, dikasih pelatihan, dikasih bantuan supaya kehidupan ekonomi mereka juga bisa meningkat. Jadi ini semacam program pemerataan,” jelas Hasan.
Sementara kurikulumnya akan diambil dari kurikulum sekolah reguler yang disusun oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Ia meyakini, program ini akan mengentaskan dan menghilangkan kemiskinan. Sebab pendidikan menjadi salah satu jalan yang paling ampuh untuk memberdayakan dan memberikan peluang lebih luas untuk masyarakat.
“Salah satu cara untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem, generasi penerusnya harus diberikan pendidikan yang baik, supaya akses mereka terhadap lapangan kerja nanti lebih terbuka,” tandas Hasan.
Sebagai informasi, pemerintah akan meluncurkan program Sekolah Rakyat pada Juli 2025. Terdapat 100 Sekolah Rakyat yang diluncurkan di tahap awal. Program ini menjadi salah satu dari tiga program unggulan yang bakal diluncurkan Presiden Prabowo Subianto menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-80 pada Agustus 2025 mendatang.